Srikandi Bawaslu Tabalong Pelajari Strategi Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Pemilu
|
Staf perempuan di lingkungan Sekretariat Bawaslu Kabupaten Tabalong tertarik untuk mempelajari strategi meningkatkan partisipasi perempuan dalam pemilu.
Keinginan Srikandi Bawaslu Tabalong ini usai menyimak Live on Instagram segmen kedua Bawaslu Bicara, Kamis (12/6/2025), mengenai buku Srikandi Mengawasi.
Dengan topik pembahasan "Meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Pemilu". Hadir tiga penulis yakni Maitanur dari Panwaslih Provinsi Aceh, Ketut Ariyani dari Bawaslu Provinsi Bali dan Massuryati dari Bawaslu Provinsi Sumsel sebagai pembicara.
Melalui tulisannya yang berjudul Mendongkrak Partisipasi Perempuan Aceh di Pemilu, Maitanur merangkum ada empat hambatan yang dihadapi perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu.
"Sesuai hasil pengawasan pada Pemilu 2024. Pertama hambatannya, rata-rata perempuan tidak mempunyai kemandirian secara ekonomi maupun sosial di masyarakat," katanya.
Hambatan kedua minimnya literasi politik dari sisi pemilih untuk rasa ingin tahu terhadap dunia politik dan calon yang akan dipilih.
"Hambatan ketiga masih kuatnya budaya patriarki dan dominasi peran domestik kaum perempuan. Artinya peran laki-laki di dunia politik dan sosial masih dianggap kewajiban utama," ungkap Maitanur.
Menurutnya, hambatan keempat yakni trauma dan apatis politik. Caleg perempuan hanya dijadikan pelengkap untuk memenuhi kuota keterwakilan 30 persen oleh partai politik.
Maitanur berpendapat ada beberapa cara untuk mengurai benang kusut yang menjerat perempuan dalam politik dan pemilu. "Dari sisi penyelenggara pemilu, bagaimana memaksimalkan sosialisasi dengan multi stakeholder terkait isu-isu pemberdayaan perempuan," sarannya.
Selain melakukan kerjasama antar lembaga, kolaborasi antar organisasi, bisa mengefektifkan kader Pengawas Partisipatif yang sudah dilatih Bawaslu untuk membantu mensosialisasikan kepada masyarakat.
Mengingat kader SKPP atau P2P ini berkecimpung langsung dengan masyarakat dan menjadi obor untuk memberi motivasi, membagikan ilmu pengetahuan bahwa sebenarnya perempuan itu wajib hadir.
"Ada semangat yang luar biasa dari perempuannya sendiri. Istilahnya Aku Bisa Karena Aku Mau," tegas Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas, Panwaslih Aceh ini.